techinlife.info – Seorang anak balita perempuan di Kecamatan Wanasalam, Lebak, Banten mengalami nasib malang yang mengguncang hati. Ia, yang akan disebut Bunga, diduga mengalami kekerasan seksual yang dilakukan oleh ayah kandungnya sendiri. Pada November tahun 2023, Bunga diduga disodomi oleh ayah kandungnya hingga mengalami luka robek sepanjang 6 sentimeter pada anus. Perbuatan pelaku diduga dilakukan di luar rumah.
Menurut keterangan nenek korban, kedua orang tua korban telah berpisah rumah. Korban dan ibunya tinggal di rumah nenek korban. Korban yang saat itu berusia 2 tahun kerap diajak sang ayah bermain keluar rumah. “Namanya sama ayah kandung ya kami mengizinkan saja. Hingga satu waktu pada saat korban diantar pulang usai diajak main ayahnya, ia terus menangis tak karuan,” ungkap sang nenek.
Tangis Bunga tak berhenti hingga larut malam. Bahkan ia sempat dibawah ke tukang urut terdekat khawatir ada keseleo. Namun korban tak juga sembuh, hingga akhirnya dibawa ke dokter. “Rewel terus sampai tiga hari, jalannya pun seperti robot. Hingga akhirnya ada yang menyarankan untuk dibawa ke RS Malingping. Betapa kaget kami setelah diperiksa katanya ada infeksi di anus bahkan robek 6 sentimeter,” lanjut sang nenek.
Akhirnya korban dirujuk ke Rumah Sakit di Serang. Karena luka infeksi yang cukup parah membuat korban akhirnya menjalani operasi dan tenaga medis memutuskan untuk membuat stoma di perut korban untuk pembuangan kotoran.
Keluarga mengaku telah melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. Permintaan keterangan juga telah dilakukan oleh penyidik PPA Polres Lebak, “Sudah beberapa kali pak dipanggil ke Polres. Namun terduga pelaku hingga saat ini masih berkeliaran bebas,” sambung sang kakek.
Walau korban kondisinya mulai membaik, namun kata keluarga trauma yang dialami masih kerap terjadi, “Kalau lihat orang asing langsung ketakutan. Malam juga sering menangis tanpa henti. Bahkan tabiatnya sang anak jadi berubah sering marah,” ungkap sang nenek.
Kekerasan seksual yang dialami Bunga diduga kuat dilakukan oleh ayah kandungnya. Selain memang dibawa pergi sebelum kejadian, kini Bunga trauma jika nama ayahnya disebut bahkan Ia tak pernah lagi memanggil-manggil sang ayah paska kejadian tersebut.
Keluarga berharap pelaku bisa segera ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, “Ingin pelakunya ditangkap. Warga sekitar pun sempat marah dan ingin menghakimi korban namun berhasil diredam oleh tokoh masyarakat,” ujar sang kakek.
Terpisah, Kanit PPA Polres Lebak IPDA Sutrisno saat dikonfirmasi perkembangan kasus ini mengatakan bahwa proses penyelidikan hampir final. “Hampir selesai kang. Dalam waktu dekat akan gelar perkara,” jawab Sutrisno.
Kisah tragis Bunga ini menjadi peringatan bagi masyarakat tentang pentingnya kewaspadaan dan perlindungan terhadap anak-anak, terutama dalam lingkungan keluarga sendiri. Harapannya, dengan segera ditangkapnya pelaku, Bunga dan keluarganya dapat mendapatkan keadilan dan mulai proses pemulihan dari trauma yang mereka alami.