techinlife.info – Video-video yang ramai di media sosial memperlihatkan keributan di antara orang dewasa yang ingin membeli boneka Labubu di salah satu mal Jakarta. Mereka tampak kesal karena boneka monster menggemaskan tersebut telah habis. Di salah satu tayangan video, terlihat seorang pria sampai melotot memarahi petugas toko. Saking emosinya, beberapa petugas keamanan coba menenangkan pria berbaju putih tersebut.
Ada juga momen ketika calon pembeli boneka Labubu berteriak histeris karena di bagian depan toko ada dorong-dorongan. Kondisi semakin tidak terkendali, karena toko tidak melayani pembelian. Di salah satu video, terdengar kalimat seorang pria yang begitu kesal tidak bisa membeli Labubu. “Kompensasi saya sampai hari ini saya gak makan, sampai jam segini belum pulang,” ujarnya.
Video-video viral tersebut pertama kali diunggah di TikTok oleh akun @coklat.peanut7 dan @hellocyng_22, lalu dibagikan ulang akun X @shandya dan kini viral. Lebih dari 1,3 juta netizen memberi perhatian penuh pada kejadian itu. Saking ramainya, kata ‘Labubu’ masuk dalam daftar trending topic X di urutan kedua, setelah Anindya Bakrie terkait dengan KADIN.
Di X, banyak netizen menyayangkan para calon pembeli Labubu itu sampai harus ribut dan membuat gaduh mall tempat toko berada. Ada juga netizen yang bingung, kenapa orang dewasa begitu tertarik dengan boneka Labubu dan berani melakukan aksi anarkis hanya untuk mendapatkan boneka tersebut. Sementara itu, di TikTok banyak netizen menyalahkan aksi brutal pria-pria yang ribut saat mengantre boneka Labubu.
Tanggapan Netizen
Netizen memiliki berbagai tanggapan melihat keributan gegara boneka Labubu di Mal Jakarta. Beberapa di antaranya adalah:
- @nur*: “Gila ya, demi boneka sampai semarah itu kayak diambang hidup dan mati.”
- @dun*: “Orang yang kayak gini biasanya mereka penjual yang bakal ngejual bonekanya dengan harga jauh lebih mahal, bukan yang beneran mau punya boneka. Menyedihkan sekali.”
- @emb*: “Dasar FOMO! Mana yang ngantre orang dewasa semua.”
- @slu*: “Ini fix yang ribut di depan toko para jastiper dan reseller.”
Dari tanggapan-tanggapan tersebut, jelas bahwa netizen merasa kesal dan heran melihat tingkat kegilaan orang dewasa untuk mendapatkan boneka Labubu. Mereka juga menyalahkan fenomena Fear of Missing Out (FOMO) sebagai penyebab utama dari keributan tersebut. Netizen lain menyimpulkan bahwa sebagian besar orang yang terlibat dalam keributan tersebut adalah penjual atau reseller yang ingin mendapatkan boneka tersebut untuk dijual kembali dengan harga lebih tinggi.
Secara keseluruhan, kejadian ini menunjukkan bagaimana fenomena pop kultur dan koleksi bisa menyulut emosi dan perilaku ekstrem di kalangan masyarakat. Keributan di Mal Jakarta karena boneka Labubu menjadi contoh nyata bagaimana suatu tren bisa mempengaruhi perilaku konsumen dan menimbulkan reaksi yang tidak terduga.