techinlife.info – Negara-negara anggota G7 kembali menegaskan komitmen mereka untuk mendukung transisi energi bersih guna mengatasi krisis iklim global. Dalam pertemuan terbaru, para pemimpin sepakat untuk meningkatkan investasi dalam energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Namun, di balik janji ambisius tersebut, masih ada tantangan besar yang menghadang, terutama terkait kebijakan subsidi bahan bakar fosil yang terus berlanjut di beberapa negara anggota.

Meski menyerukan pengurangan emisi karbon, laporan terbaru mengungkapkan bahwa negara-negara G7 masih mengalokasikan miliaran dolar untuk subsidi bahan bakar fosil. Kebijakan ini menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk aktivis lingkungan dan organisasi internasional, yang menilai bahwa langkah tersebut bertentangan dengan komitmen transisi energi. Beberapa negara beralasan bahwa subsidi masih diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan menghindari lonjakan harga energi bagi masyarakat.

Para analis menilai bahwa inkonsistensi ini dapat menghambat percepatan transisi energi global. Jika negara-negara G7 ingin menjadi pemimpin dalam energi hijau, mereka harus segera menghentikan subsidi bahan bakar fosil dan mengalokasikan lebih banyak dana untuk inovasi energi bersih. Langkah ini tidak hanya akan mempercepat pencapaian target nol emisi, tetapi juga memastikan keberlanjutan energi bagi generasi mendatang.