https://techinlife.info/
Taiwan dan Hungaria Membantah Keterlibatan dalam Pembuatan Pager yang Meledak di Lebanon

techinlife.info – Taiwan dan Hungaria membantah keterlibatan mereka dalam pembuatan perangkat komunikasi pager yang meledak saat digunakan oleh anggota Hizbullah di Lebanon pada Selasa (17/9). Gold Apollo, sebuah perusahaan Taiwan, membantah memproduksi perangkat tersebut dan malah menuding mitranya yang berkantor pusat di Budapest, BAC Consulting KFT.

Namun, juru bicara pemerintah Hungaria, Zoltan Kovacs, mengatakan bahwa BAC Consulting KFT “adalah perantara perdagangan, tanpa lokasi produksi atau operasional di Hungaria.” Dia menegaskan bahwa perangkat yang dirujuk tidak pernah ada di Hungaria. Kovacs menambahkan bahwa kasus ini “tidak menimbulkan risiko keamanan nasional” dan Hungaria bekerja sama “dengan semua lembaga dan organisasi mitra internasional yang relevan” dalam penyelidikan lebih lanjut.

Sebelumnya, kepala Gold Apollo, Hsu Ching-kuang, mengatakan bahwa pager tersebut “100 persen tidak” dibuat di Taiwan. Dia menyatakan bahwa semua itu bukan produk mereka dari awal hingga akhir. “Bagaimana kami bisa memproduksi produk yang bukan milik kami?” tanya Hsu kepada wartawan di Taipei.

Perusahaan itu mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa mereka telah menjalin “kemitraan jangka panjang” dengan perusahaan Hungaria itu untuk menggunakan merek dagangnya dan model yang disebutkan dalam laporan media “diproduksi dan dijual oleh BAC.”

Kementerian urusan ekonomi Taiwan mengatakan bahwa pager Gold Apollo yang dibuat di Taiwan hanya memiliki “fungsi penerima” dan kapasitas baterai bawaannya “hampir sama dengan baterai AA biasa yang tidak mungkin meledak dan menyebabkan kematian atau cedera.” Mereka menambahkan bahwa setelah meninjau laporan media dan gambar, sangat diragukan bahwa model yang digunakan adalah produk perusahaan itu. Selain itu, tidak ada catatan perusahaan itu mengekspor langsung ke Lebanon.

Namun, CEO BAC Consulting, Cristiana Barsony-Arcidiacono, mengatakan kepada penyiar AS NBC News bahwa perusahaannya bekerja sama dengan Gold Apollo tetapi tidak membuat pager. “Saya tidak membuat pager. Saya hanya perantara. Saya pikir Anda salah,” kata Barsony-Arcidiacono melalui telepon.

Ledakan perangkat pager di Lebanon pada Selasa kemarin menewaskan 12 orang, termasuk dua anak-anak, dan melukai hingga 2.800 orang lainnya. Kelompok militan yang didukung Iran, Hizbullah, menyalahkan Israel atas serangan itu dan bersumpah akan membalas tindakan Israel tersebut.

Sehari kemudian, pada Rabu (18/9), alat komunikasi lainnya, Walkie Talkie, milik anggota Hizbullah juga meledak serentak. Sejumlah orang dilaporkan tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Situasi ini menambah ketegangan yang sudah memuncak di wilayah tersebut, dengan ancaman pembalasan dari Hizbullah yang menambah ketakutan akan eskalasi konflik lebih lanjut.