techinlife.info – Harga cabai rawit merah di Jawa Timur (Jatim) mengalami lonjakan signifikan dalam beberapa hari terakhir, mencapai angka yang cukup tinggi dan memengaruhi daya beli masyarakat. Kenaikan harga cabai rawit merah ini telah membuat banyak konsumen merasa terkejut, terutama di pasar tradisional yang menjadi tempat utama pembelian bahan pokok. Penyebab utama dari melonjaknya harga cabai rawit merah ini adalah terjadinya gangguan pasokan, terutama akibat cuaca ekstrem dan hasil panen yang kurang optimal. Hujan deras dan banjir yang melanda beberapa daerah penghasil cabai di Jatim telah menyebabkan kerusakan pada tanaman, sementara permintaan cabai tetap tinggi di pasar.

Selain faktor cuaca, biaya distribusi yang meningkat juga turut berperan dalam kenaikan harga. Jalur transportasi yang terhambat akibat cuaca buruk atau infrastruktur yang kurang memadai menyebabkan pasokan cabai rawit ke pasar-pasar besar menjadi terbatas. Hal ini berujung pada tingginya harga jual kepada konsumen. Selain itu, inflasi yang terjadi di sektor pertanian dan distribusi barang juga turut berkontribusi pada peningkatan harga bahan pangan ini.

Untuk mengatasi lonjakan harga cabai rawit merah, beberapa langkah solusi yang bisa diambil adalah meningkatkan produksi lokal dengan bantuan teknologi pertanian yang lebih efisien, serta memperkuat sistem distribusi agar pasokan tetap terjaga meskipun terjadi gangguan cuaca. Pemerintah juga dapat memberikan bantuan atau insentif kepada petani cabai untuk memperbaiki kondisi tanaman yang terdampak bencana, serta melakukan stabilisasi harga melalui kebijakan yang mendukung ketahanan pangan. Dalam jangka panjang, upaya diversifikasi komoditas dan peningkatan ketahanan pangan lokal akan membantu mengurangi ketergantungan pada pasokan dari daerah tertentu, sehingga harga cabai bisa lebih stabil. 🌶️📈