techinlife.info

techinlife.info – Sebuah studi revolusioner baru-baru ini mengungkapkan keberadaan mikroplastik dalam jaringan penis manusia, termasuk dalam testis. Penelitian ini, yang dipublikasikan dalam jurnal IJIR: Your Sexual Medicine Journal, dilakukan oleh para ilmuwan dari Universitas Miami, Universitas Colorado, dan Helmholtz-Zentrum Hereon, menandai pertama kalinya mikroplastik terdeteksi di organ reproduksi pria.

Dalam studi ini, peneliti menemukan bahwa 80% sampel jaringan penis yang dianalisis mengandung mikroplastik. “Kami sedang menyelidiki keterkaitan antara mikroplastik dengan disfungsi ereksi serta dampak patologis yang mungkin disebabkan oleh berbagai jenis mikroplastik,” ujar Ranjith Ramasamy, ahli urologi reproduksi dari Universitas Miami.

Para peneliti menggunakan teknik canggih bernama mikroskop inframerah langsung laser (LDIR) untuk mengidentifikasi, mengukur, dan menghitung jumlah mikroplastik dalam sampel. Dari analisis, ditemukan mikroplastik dengan diameter antara 20 hingga 500 mikron dan tujuh jenis plastik berbeda, dengan polietilen tereftalat (PET) dan polipropilena menjadi yang paling umum.

Dr. Ramasamy menambahkan, “Temuan ini bukan hanya mengejutkan, tetapi juga mengkhawatirkan, mengingat penelitian sebelumnya telah menunjukkan keberadaan mikroplastik dalam jantung dan pembuluh darah.”

Mikroplastik adalah partikel plastik kecil dengan panjang kurang dari 5 milimeter yang berasal dari berbagai sumber, termasuk dari pembuatan dan degradasi produk plastik. Partikel ini bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui konsumsi makanan, minuman, inhalasi udara, dan penggunaan wadah plastik.

Penemuan sebelumnya telah mencatat adanya mikroplastik dalam testis manusia dan hewan, serta dalam sampel air mani. Mikroplastik juga telah teridentifikasi dalam pembuluh darah pada hampir 58% dari 304 pasien yang terlibat dalam sebuah studi di Italia, meskipun belum ada bukti langsung bahwa mikroplastik menyebabkan serangan jantung atau stroke.

Penelitian ini menyoroti pentingnya pemahaman lebih lanjut mengenai dampak mikroplastik pada kesehatan manusia dan ekosistem, serta berpotensi sebagai faktor yang berkontribusi terhadap perubahan iklim, seperti yang terlihat dari kontaminasi mikroplastik di awan sekitar Gunung Fuji, Jepang.