techinlife.info – Presiden LaLiga, Javier Tebas, secara resmi melaporkan Manchester City ke Komisi Eropa atas dugaan pelanggaran aturan subsidi asing. Tebas menuduh bahwa klub asal Inggris tersebut menerima bantuan finansial dari Uni Emirat Arab, yang memberikan keunggulan tidak adil dalam persaingan di Eropa. Laporan ini pertama kali diajukan pada tahun 2023 dan bertujuan untuk menyoroti dugaan distorsi pasar yang disebabkan oleh aliran dana dari negara ke klub sepak bola. Menurut Tebas, praktik seperti ini merugikan klub lain yang harus beroperasi sesuai dengan regulasi keuangan yang lebih ketat.
Manchester City sendiri sudah menjadi sorotan karena sebelumnya didakwa oleh Premier League dengan lebih dari 100 pelanggaran aturan Financial Fair Play (FFP). Proses hukum terhadap klub tersebut masih berlangsung, dan keputusan atas kasus ini diharapkan akan keluar pada awal 2025. Tebas menegaskan bahwa penting bagi otoritas sepak bola untuk bertindak tegas terhadap klub yang melanggar aturan guna menjaga keseimbangan dan keadilan dalam kompetisi Eropa. Ia juga menyamakan kasus Manchester City dengan skandal keuangan besar lainnya di dunia bisnis, menekankan perlunya transparansi dalam sepak bola.
Langkah LaLiga ini memperlihatkan ketegasan dalam menjaga integritas kompetisi dan memastikan bahwa klub-klub tidak memperoleh keuntungan yang tidak sah. Jika Komisi Eropa menerima laporan ini dan menemukan pelanggaran, Manchester City dapat menghadapi sanksi serius, termasuk denda besar atau pembatasan aktivitas transfer. Dengan semakin banyaknya tekanan dari berbagai pihak, keputusan terhadap klub milik Sheikh Mansour ini akan menjadi salah satu momen penting dalam sejarah regulasi sepak bola Eropa.