techinlife.info – Perusahaan Listrik Gaza (GEC) mengalami kerugian sebesar Rp7,4 triliun akibat serangan udara Israel yang menghancurkan infrastruktur vital mereka. Serangan tersebut tidak hanya merusak pembangkit listrik dan saluran distribusi energi, tetapi juga menyebabkan gangguan besar dalam pasokan listrik di wilayah yang sudah menderita akibat konflik berkepanjangan ini.
Kerusakan pada sektor kelistrikan ini semakin memperburuk kondisi kehidupan di Gaza, yang sudah kesulitan dalam hal akses terhadap sumber daya penting seperti listrik dan air bersih. Perusahaan Listrik Gaza mengungkapkan bahwa pemulihan dari kerusakan ini memerlukan waktu yang sangat lama dan biaya yang sangat besar. Selain itu, sulitnya mendapatkan bahan bakar dan pasokan listrik dari luar wilayah membuat upaya pemulihan semakin terhambat.
Kerugian yang dialami oleh GEC ini juga mencerminkan dampak luas dari konflik yang terus berlangsung di Gaza, yang tidak hanya menghancurkan infrastruktur fisik tetapi juga memperburuk situasi kemanusiaan bagi penduduk sipil. Dengan jumlah kerugian yang sangat besar, komunitas internasional semakin diingatkan akan pentingnya penyelesaian damai untuk menghentikan dampak destruktif yang berkepanjangan pada kehidupan warga Gaza.