techinlife.info – Maraton Internasional Jakarta (Jakim) 2024 dijadwalkan akan berlangsung pada Minggu, 23 Juni 2024. Menjelang acara besar ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta telah mengeluarkan laporan mengenai kondisi kualitas udara yang diperkirakan berada pada level moderat pada hari pelaksanaan.
Analisis Kualitas Udara oleh Dinas Lingkungan Hidup
Berdasarkan data yang diperoleh dari Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU), telah teridentifikasi bahwa kualitas udara di lokasi-lokasi penting seperti Bundaran HI, Gelora Bung Karno, dan Tugu Tani menunjukkan peningkatan yang signifikan. Asep Kuswanto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, menyampaikan, “Pemantauan terkini menunjukkan bahwa konsentrasi PM2.5 berada di bawah nilai ambang batas harian dan dikategorikan sebagai sedang, yang mengindikasikan kondisi yang relatif aman untuk penyelenggaraan maraton.”
Strategi Pemantauan Kualitas Udara Selama Event
DLH DKI Jakarta juga telah merencanakan penempatan SPKU Mobile di sepanjang rute Maraton Internasional Jakarta 2024. Ini bertujuan untuk melakukan pemantauan kualitas udara secara lebih intensif selama event berlangsung. “Kami akan menempatkan tiga unit SPKU Mobile yang akan secara aktif memonitor kondisi udara di sepanjang rute maraton,” ujar Asep Kuswanto.
Manajemen Lalu Lintas dan Dampaknya terhadap Kualitas Udara
Sebagai bagian dari persiapan, akan ada beberapa penutupan jalan untuk mendukung kelancaran acara serta upaya untuk memperbaiki kualitas udara. Penutupan jalan ini diharapkan dapat mengurangi polusi udara yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor, sekaligus memberikan ruang lebih bagi peserta maraton. “Kami berkomitmen untuk menjamin kelancaran acara sekaligus meminimalisir dampak negatif terhadap kualitas udara,” tambah Asep Kuswanto.
Dengan langkah-langkah yang telah direncanakan, DLH DKI Jakarta berharap penyelenggaraan Maraton Internasional Jakarta 2024 akan berjalan dengan sukses, didukung oleh kondisi kualitas udara yang optimal untuk kesehatan semua peserta dan penonton.