techinlife.info – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, akhirnya menanggapi isu dugaan korupsi di Pertamina yang disebut mencapai Rp 193,7 triliun. Erick membantah bahwa pihaknya kecolongan dalam mengawasi operasional perusahaan pelat merah tersebut. Ia menegaskan bahwa kementerian terus melakukan pengawasan ketat terhadap tata kelola BUMN, termasuk Pertamina, untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas. Meski demikian, Erick menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada Kejaksaan Agung yang saat ini tengah mengusut kasus tersebut.

Selain itu, Erick Thohir enggan berdebat terkait isu lain yang berkembang, seperti dugaan oplosan Pertamax yang turut mencuat di tengah polemik ini. Menurutnya, hal tersebut merupakan ranah penyelidikan yang memerlukan bukti dan kajian lebih lanjut dari aparat penegak hukum. Erick lebih menekankan pada upaya reformasi di tubuh Pertamina, termasuk perbaikan sistem pengelolaan keuangan dan penguatan pengawasan internal agar tidak ada celah bagi praktik korupsi.

Kasus dugaan korupsi ini mendapat perhatian luas dari publik dan menimbulkan kekhawatiran terhadap tata kelola energi nasional. Erick menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menindak tegas segala bentuk penyimpangan yang terjadi di BUMN, termasuk di sektor migas. Ia juga memastikan bahwa pemerintah akan terus melakukan audit dan evaluasi menyeluruh agar kasus serupa tidak terulang di masa depan. Sementara itu, proses penyelidikan dari Kejaksaan Agung masih terus berjalan guna mengungkap aktor-aktor yang bertanggung jawab dalam dugaan skandal korupsi besar ini.