BeritaBisnis InternasionalEkonomiIndustriTeknologi

Kekhawatiran Produsen China atas Harga Mobil Listrik yang Terlalu Murah

TECHINLIFE.INFO – Pasar mobil listrik di China sedang menghadapi situasi website trisula88 yang mengejutkan. Alih-alih bangga karena produknya semakin terjangkau, beberapa produsen justru dilanda kekhawatiran. Harga jual mobil listrik terus merosot dalam beberapa bulan terakhir, memicu peringatan serius dari pelaku industri di negeri Tirai Bambu.

Sejumlah eksekutif otomotif menyatakan bahwa perang harga antarprodusen telah mencapai titik yang tidak sehat. Mereka khawatir jika tren ini dibiarkan, bisa memicu krisis keuangan di sektor manufaktur kendaraan listrik (EV). Bahkan, salah satu pimpinan dari BYD menyebut situasi ini sebagai “perang bunuh diri industri”.

Kompetisi Sengit dan Strategi Diskon yang Berlebihan

Harga mobil listrik di China anjlok akibat persaingan ketat antarperusahaan. Masing-masing pabrikan berlomba-lomba memberikan diskon besar demi menguasai pasar. Tesla, misalnya, memangkas harga beberapa modelnya hingga puluhan juta rupiah. Langkah ini diikuti oleh merek lokal seperti Nio, XPeng, hingga Geely.

Awalnya, konsumen merasa diuntungkan. Namun, secara jangka panjang, strategi ini mengancam keberlanjutan industri. Banyak pabrik beroperasi di bawah kapasitas, sementara keuntungan terus menyusut. Bahkan ada produsen kecil yang mulai menghentikan produksinya karena tidak mampu bersaing secara harga.

Pemerintah dan Asosiasi Industri Mulai Turun Tangan

Melihat kondisi yang semakin tak terkendali, pemerintah China dan asosiasi industri otomotif mengambil langkah tegas. Mereka meminta perusahaan untuk menghentikan praktik banting harga ekstrem. Alih-alih fokus pada volume penjualan, perusahaan diminta lebih memperhatikan kualitas, keamanan, dan inovasi teknologi.

Asosiasi Produsen Mobil China (CAAM) mengeluarkan pernyataan resmi yang mengajak semua pemain di industri untuk menjaga persaingan yang sehat. Dalam jangka panjang, kestabilan industri lebih penting dibandingkan keuntungan jangka pendek.

Dampak Global: Negara Lain Ikut Merasa Resah

Dampak dari strategi harga murah ini tidak hanya terasa di dalam negeri. Negara-negara seperti Amerika Serikat dan Eropa mulai mengeluhkan masuknya mobil listrik China dengan harga jauh di bawah standar lokal. Beberapa menyebut hal ini sebagai bentuk “dumping ekonomi”.

Akibatnya, mulai muncul wacana pembatasan impor dan peninjauan kembali kebijakan dagang dengan China. Langkah ini dilakukan untuk melindungi industri otomotif domestik dari persaingan yang dianggap tidak adil.

Masa Depan Industri EV di Tangan Regulasi dan Inovasi

Kini, industri mobil listrik China berada di persimpangan. Apakah akan terus bermain di zona merah dengan strategi harga murah, atau bertransformasi menjadi pasar yang mengedepankan kualitas dan keberlanjutan?

Jawabannya mungkin bergantung pada seberapa cepat para pemangku kepentingan—termasuk pemerintah, pelaku industri, dan konsumen—beradaptasi terhadap perubahan. Tanpa perubahan pendekatan, krisis ini bisa meluas ke sektor lain yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi digital dan teknologi tinggi China.